STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN PADA APOTEK DI KOTA BAUBAU

HASNA RAHMAWATI. Standar Pelayanan Kefarmasian pada Apotek di kota Baubau. Dibimbing oleh HASTY HAMZAH dan SITTI ALFYANITA ILHAM.

Pelayanan farmasi dalam menjamin mutu kesehatan masyarakat merupakan hal yang sangat penting. Pelayanan farmasi apotek telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 tahun 2016 agar lebih tertata pada tujuan pelayanan farmasi yang berkualitas. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui standar pelayanan kefarmasian yang dilaksanakn oleh beberapa Apotek di Kota Baubau. Jenis penelitian ini ialah deskriptif dengan pengumpulan data secara kuantitatif. Data kuantitatif merupakan data angka atau nilai yang berasal dari standar pelayanan farmasi, data diperoleh dengan cara pembagian angket. Analisis data deskritif bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan pelayanan kefarmasian di apotek kota Baubau hasil analisis ditetapkan berdassarkan jumlah responden dan persentase dari setiap jawaban. Pengambilan data menggunakan pendekatan Cross Sectionls Survey. Rancangan cross-sectional adalah suatu jenis penelitian yang digunakan untuk mempelajari dinamika antara faktor-faktor risiko dan efeknya dengan cara mengamati atau mengumpulkan data pada satu titik waktu tertentu. Penelitian ini memungkinkan peneliti untuk mengevaluasi prevalensi dan hubungan antara variabel-variabel yang diteliti dalam suatu populasi pada saat tertentu. Banyak sampel observasi pada penelitian ini sejumlah 19 Apotek yang berada di wilayah Kota Baubau. Hasil penelitian ditinjau terhadap beberapa aspek meliputi Sumber Daya Manusia sarana dan prasarana serta kualitas pelayanan kefarmasian. Hasil menunjukkan terdapat 74% apotek masuk ke dalam kategori Baik dan terdapat 26% apotek berkategori Cukup.
Kata kunci : Standar, pelayanan kefarmasian, apotek