Analisis Kadar Vitamin C Pada Cabai Merah Keriting (Capsicum annum L) Dan Cabai Rawit Hijau (Capsicum frutescens) Dengan Metode Iodimetri

Cabai merupakan bahan makanan yang umum digunakan dalam berbagai masakan di berbagai belahan dunia. Vitamin C atau asam askorbat merupakan nutrisi yang berperan sebagai antioksidan dan juga dibutuhkan untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mencegah beberapa penyakit. Oleh karena itu, penelitian tentang kadar vitamin C dalam cabai merah keriting dan cabai rawit akan memberikan wawasan yang berharga terkait kandungan nutrisi dari kedua jenis cabai tersebut. Iodimetri merupakan suatu proses titrasi yang terjadi secara langsung yang dapat menentukan secara kuantitatif dengan cara menentukan jumlah I2 yang dapat bereaksi dengan sampel dan dalam penentuan ini I2 bertindak sebagai titran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah kadar Vitamin C pada cabai merah keriting (Capsicum annum L) dan cabai rawit hijau (Capsicum frutescens) pada Kecamatan Lasalimu, Kecamatan Kapuntori dan Kecamatan Sorawolio secara titrasi iodimetri. Jenis penelitian yang digunakan yaitu eksperimen laboratorium untuk mengetahui perbandingan kadar vitamin C cabai merah keriting (Capsicum annum L) dan cabai rawit hijau (Capsicum frutescens) menggunakan metode iodimetri. Hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa diperoleh rata-rata nilai kadar vitamin C Cabai merah keriting (Capsicum annum L) dan Cabai rawit hijau (Capsicum frutescens): di kecamatan Sorawolio sebanyak 187,73 mg dan 65,70 mg; di kecamatan Kapuntori sebanyak 174,59 mg dan 142,67 mg; di kecamatan Lasalimu sebanyak 123,90 mg dan 61,95 mg.